"PERSEKUSI"
Baru-baru ini kata “persekusi”
sedang menjadi “primadona” yang sering disebut-sebut. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata “persekusi” adalah pemburuan sewenang-wenang terhadap
seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas. Berbagai
media elektronik sedang hangat-hangatnya membahas ini. Berawal dari sebuah
peristiwa seorang anak yang memaki-maki seseorang lewat media sosial. Entahlah
ada apa gerangan bertindak seperti itu. Berharap saja kejadian seperti itu
tidak terulang kembali dan semoga segera menemukan solusi terbaik. Amin.
Mari kita sisihkan masalah tersebut,
adakah tadi malam yang menikmati, menyaksikan, mengikuti seluruh pertandingan
final UEFA Championsip League?. Dengan penuh yakin pasti banyak yang
menanti-nantikan duel raksasa klub Eropa. Apalagi para penggemar berat
masing-masing klub (Juventus dan Real Madrid). Sebagian besar mungkin amat
menikmati pertandingan ini secara bersama-sama atau nobar. Ada pula mungkin
yang menyaksikan di layar TV masing-masing. Tidak peduli bagaimana cara
menyaksikannya, semua memiliki selera sendiri. “Siapakah pemenangnya kawan?.”
“Congratulation!!!.” Real Madrid
keluar sebagai juaranya dengan skor 4-1 menundukkan Juventus. Pertandingan laga
final ini berjalan sangat seru dibabak satu dengan hasil sementara 1-1. Akan
tetapi selama babak dua berjalan Juventus tampak berkurang agresifitasnya saat
menyerang. Sehingga El Real mengambil keuntungan dalam situasi saat itu. Pada
akhirnya mampu mengungguli Juventus dengan skor 2-1 melalui tendangan gledek
Casemiro. Dan selang beberapa menit kemudian Real Madrid mampu memperbesar
marginnya. Dimana saat itu dengan skema counter attack cepat bola
langsung disontek C.Ronaldo hasil umpan silang dari Modric. Semakin menambah
derita Juventus, Cuadrado dikeluarkan oleh wasit dengan dikartu kuning kedua.
Belum selesai, Madrid menambah jumlah gol-nya dimenit-menit akhir pertandingan
melalui Morata. Pada akhirnya, Juventus harus menerima kekalahannya dan
mengakui keunggulan Real Madrid. Hari yang menyenangkan bagi Madrid dan hari
yang kurang beruntung bagi Juventus.
Begitulah pertandingan final
sepakbola, satu pemenang dan satu yang dipecundangi. Dan ini suatu hal yang
sudah biasa dalam suatu pertandingan olahraga. Bagaimanapun hasilnya harus disikapi
dengan lapang dada dan tetap tegar berdiri dengan memendam dalam-dalam
kesedihan. Inilah maksud dari sikap fair play dan menjunjung tinggi sportifitas
dalam pertandingan olahraga.
Dalam sebuah pertandingan olahraga
dengan prestise tinggi dan banyak didamba-dambakan pesertanya. Sangatlah
menguras tenaga, pikiran, mental, sekaligus psikologis seluruh pesertanya.
Segala kebutuhan yang diperlukan baik fisik, psikis, taktik dan strategi dalam
menghadapi pertandingan sudah harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Hal ini
dimaksudkan untuk melakukan “persekusi” terhadap calon lawannya. Sebab yang
ingin diraih dalam pertandingan adalah perburuan gelar kemenangan terhadap
lawan. Siapa pemenang dan siapa yang akan gugur nantinya. Dan mereka pun dapat
menggunakan sewenang-wenang kemampuan yang sudah dimilikki untuk menjatuhkan
lawan. Dan jangan sekalipun membuat lawan merasa mudah menghadapinya, jika
harus semaksimal mungkin dipersulit dengan menutup rapat-rapat kelemahan.
Sehingga diujungnya kita dapat menumpas habis lawan-lawan yang sedang
menghadang. Itulah gambaran “persekusi” dalam pertandingan olahraga yang telah
kita saksikan tadi malam.
Terlepas siapa yang mengawali
“persekusi” terlebih dahulu. Selesai pertandingan semua melebur jadi satu
dengan menjunjung tinggi sikap fair play dan sportifitas. Kalah bukan berarti
mengalah dan merasa rendah diri. Justru dijadikan sebagai patokan melangkah
lebih dahulu sembari meninggalkan mereka yang sedang larut dalam keriaaan. Dan
kekalahan tidak akan menghancurkan keteguhan untuk tidak berputus asa.
Segalanya masih dapat diperbaikki dan dibenahi. Jiwa besar sedang menunggu
didepan dengan menengadahkan tangannya untuk menggandeng bersiap menuju
perjalanan berikutnya. “Tetap Sehat, Selalu Bugar, Pasti Semangat.” Salam
Olahraga.
0 komentar: