Arsip Blog

Minggu, 14 Mei 2017

Posted by Neka-Neko coy  
Tagged as:
Mei 14, 2017

CATATAN: BULUNGAN KICK BOXING CHAMPIONS


Bertanding sebanyak tiga ronde dan tiap ronde selama dua menit.  Tentunya sangat membutuhkan kondisi fisik prima. Bagi setiap petarung memiliki kondisi fisik prima adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi. Kondisi semacam itu sudah tentu harus dibentuk sejak jauh-jauh hari sebelum bertanding. Mencapainya sangat membutuhkan latihan yang progresif  sekaligus konsisten. Karena saat sudah bertanding nantinya kondisi fisik yang prima akan sangat menunjang dan menentukan jalanya pertandingan. Tampaknya waktu total keseluruhan ronde hanya enam menit. Tapi sangat menguras energi dan psikologis. Seorang petarung yang mengedepankan konsistensi dan progresif tentu jauh lebih baik.   
Selama belum dibunyikannya lonceng tanda akhir ronde. Seorang petarung harusnya terus mencoba untuk mendapatkan poin maksimal. Bukan terus memikirkan kapan pertandingan berakhir. Jika seorang petarung selalu berpikir untuk cepat selesai. Biasanya taktik, teknik, dan strateginya kacau. Dan bisa juga kalah dalam pertandingan. Karena didalam pikirannya hanya memikirkan segera berakhir. Sedangkan lawan terus berusaha menyerang tanpa henti selama lonceng berakhirnya ronde belum dibunyikan.
Saat seorang petarung sudah berada diatas arena pertandingan apapun bisa terjadi. Dan kerap kali diluar dugaannya. Oleh karenanya pergerakan efektif dan efisien adalah kuncinya.  Misalkan, ada seorang petarung bertarung dengan gaya yang asal-asalan hingga menguras energinya. Yang mana hal itu tak ada gunanya dalam meraih poin maksimal sekaligus hanya sia-sia. Kerugian yang didapatkan oleh petarung seperti itu adalah dayatahannya berkurang. Akibatnya disisa waktu dia akan menjadi sasaran empuk lawannya untuk menyerang balik.
Keseimbangan menyerang dan bertahan juga bisa menjadi andalan bagi setiap petarung. Memang setiap petarung memiliki gayanya sendiri ketika bertarung. Ada yang tipikal menyerang begitu juga ada tipe bertahan. Bagi tipikal menyerang, dia akan selalu mengambil inisiatif mendekat agar tetap menjaga jarak jangkauan serangan. Petarung seperti ini biasanya akan mendesak lawannya hingga terpojok. Sedangkan tipikal bertahan, dia akan menunggu serangan lawannya kemudian melakukan serangan balik. Biasanya petarung ini memiliki teknik cross yang mumpuni untuk menghidari serangan lawannya. Akan tetapi jauh lebih baik petarung memiliki kedalaman saat menyerang ataupun bertahan. Sehingga tidak memberi sedikit ruang untuk lawannya dalam bermanuver.
      Bergaya dalam arena pertarungan memang diperbolehkan dan tidak dilarang. Hal ini sudah umum dilakukan oleh para petarung. Salah satunya mungkin berguna untuk mengintimidasi lawan. Misalnya, ada petarung memukul-mukul dadanya sambil melototi matanya ke lawan. Bagi mereka mungkin berguna untuk menurunkan mental bertarung lawan. Sehingga dia mampu menyerang dengan mudah. Kadang melakukan hal tersebut dapat berhasil. Tapi hampir semua petarung sudah dapat membentengi perilaku-perilaku petarung yang ingin mengintimidasi. Berbekal latihan menghadapi situasi-situasi tersebut hingga terbentuk mental bertandingnya. Tampaknya sekarang petarung lebih menginginkan mendominasi jalannya pertandingan daripada hanya mengintimidasi. Sebab hasilnya lebih terasa daripada hanya mengintimidasi. Salam olahraga.

About the Author

Write admin description here..

0 komentar:

KEYNOTE

Belajar dari masa lalu, kejar masa sekarang, raih masa depan.
Proudly Powered by Blogger.
back to top